Kapolsek Satar Mese dan Bhabinkamtibmas Sambang Warga Kampung Ndeong, Tindaklanjuti Isu Pemalakan di Jalan Menuju Waerebo
Tribratanewsmanggarai.com-
Satar Mese Barat, 17 Mei 2025 – Menindaklanjuti pemberitaan media online VIVANTT terkait dugaan pemalakan kendaraan yang melintas menuju Kampung Wisata Waerebo, Kapolsek Satar Mese, bersama Kapospol dan Bhabinkamtibmas Kecamatan Satar Mese Barat, melaksanakan pengecekan langsung ke lokasi dan menyambangi warga Kampung Ndeong, Dusun Lamba, Desa Satar Ruwuk.
Sebelumnya, pada pukul 10.14 WITA, Kapolsek Satar Mese menerima informasi dari media VIVANTT yang menyebutkan adanya praktik pemalakan sebesar Rp 200.000 terhadap pengendara di jalan menuju Waerebo. Disebutkan bahwa sekelompok warga memanfaatkan kerusakan jembatan sebagai alasan untuk meminta uang dari pengguna jalan.
Setelah menghubungi Kepala Desa Borik, Kapolsek mendapat penjelasan bahwa dua jembatan di Desa Borik, yaitu Jembatan Nangakalo dan Waebuang, dalam kondisi baik. Adapun jembatan yang mengalami kerusakan adalah Jembatan Waeberang, yang berada di Desa Persiapan Pasir Putih – wilayah pemekaran dari Desa Satar Ruwuk.
Kepala Desa juga menginformasikan bahwa pada 16 Mei malam terjadi hujan deras, dan keesokan harinya debit air meningkat, menyebabkan genangan melintasi permukaan Jembatan Waeberang. Beberapa warga Kampung Ntene turun tangan membantu pengendara, termasuk rombongan motor besar Harley Davidson, untuk menyeberangi jembatan yang terendam air.
Kapolsek bersama Kapospol Bripka Dance Ledjap dan Bhabinkamtibmas Bripka Arsel Liunima serta Brigpol Richard Mandiri kemudian menuju lokasi Jembatan Waeberang. Setibanya di lokasi pada pukul 12.14 WITA, rombongan hanya mendapati satu warga bernama Vincent Sandu, yang mengonfirmasi bahwa sebelumnya ada belasan warga yang membantu pengendara melintas dan tidak ada penetapan tarif resmi—semua berdasarkan keikhlasan.
Selanjutnya, rombongan menuju rumah Ketua RW 04 Kampung Ndeong, Bapak Sherinus Aven. Di sana, mereka berdialog dengan pemuda yang turut dalam kegiatan gotong royong sehari sebelumnya. Ketua RW menjelaskan bahwa warga turun ke jembatan atas inisiatif sendiri untuk membantu pasca banjir. Warga hanya menerima uang seikhlasnya, dan tidak ada paksaan atau tarif tetap.
Kapolsek menyampaikan apresiasi kepada warga yang telah bergotong royong membantu pengendara pasca banjir. Namun, beliau juga mengimbau agar kegiatan tersebut dilakukan dengan ikhlas tanpa menetapkan biaya, demi menjaga citra positif pariwisata Waerebo dan Nuca Molas.
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Kapospol akan segera berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Ketua RW setempat untuk mengatur kegiatan relawan susun batu secara lebih terorganisir ke depannya.
Rombongan kepolisian meninggalkan lokasi pada pukul 14.50 WITA. Situasi di wilayah tersebut terpantau aman dan kondusif.(MBA)